Beranda > Skripsi Akuntansi > PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV. MUTIARA SEJAHTERA BANJARMASIN

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV. MUTIARA SEJAHTERA BANJARMASIN

Desember 20, 2009

Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah Perlakuan Aktiva Tetap Berwujud Pada CV. Mutiara Sejahtera Banjarmasin, karena selama ini perusahaan menilai aktiva tetap berdasarkan harga faktur pembelian atas aktiva tersebut dan perusahaan belum pernah melakukan penyusutan terhadap nilai aktiva tersebut. Sehingga nilai buku yang didapat dari pengurangan antara harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan tidak dapat diketahui dalam laporan keuangan.
Metode makalah yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan secara sistematis, Faktual mengenai perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud oleh CV. Mutiara Sejahtera Banjarmasin melalui laporan keuangan perusahaaan, data penelitian dikumpulkan melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Pengumpulan data primer dan data sekunder yang bersumber dari CV. Mutiara Sejahtera Baanjarmasin.
Hasil makalah ini menunjukkan bahwa CV. Mutiara Sejahtera Banjarmasin belum melakukan perhitungan penyusutan terhadap aktiva tetap berwujud. Sehingga nilai aktivaa tetap berwujud tidak pernah berkurang.
Kesimpulan dari makalah, CV. Mutiara Sejahtera Banjarmasin dalam laporan keuangan terutama laporan neraca menunjukkan selalu meningkatnya laba perusahaan dan dalam laporan neraca tidak pernah diadakannya penyusutan selama masa pengoperasian aktiva tetap berwujud , Hal ini mengakibatkan laporan keuangan tidak wajar, atau tidak seharusnya.
Dalam penelitian ini penulis menyarankan pada pihak CV. Mutiara Sejahtera Banjarmasin bahwa sebaiknya perusahaan menghitung penyusutan atas seluruh aktiva tetap berwujud dan hendaknya perusahaan selalu melakukan penyusutan setiap periode akuntansi serta menetapkan metode yang akan dipakai secara konsisten agar perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang wajar berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang relevan. Akurat dan berguna bagi para pemakai laporan keuangan.

Tanggung jawab bagian keuangan perusahaan adalah memberikan laporan keuangan secara berkala. Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui aktivitas perusahaan dan menilai aktivitas tersebut apakah efektif dan efisien. Pentingnya laporan keuangan ini adalah informasi yang ada pada laporan dapat dijadikan pedoman perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk tahap selanjutnya. Laporan keuangan tidak saja mempunyai arti yang penting bagi perusahaan sendiri tetapi juga pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan dengan melakukan analisa laporan keuangan.Hasil analisa tersebut pihak yang berkepentingan dapat mengambil keputusan ekonomi.

Pada umumnya laporan keuangan itu tendiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal. Neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan .Aktiva tetap merupakan komponen neraca yang biasanya nilainya besar, dan merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya berwujud dan ada juga tidak berwujud, digunakan dalam operasi yang bersifat permanen. Aktiva tetap umumnya akan makin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersama dengan berlakunya waktu, untuk itu perlu adanya pengakuan terhadap penurunan nilai aktiva tetap. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan rugi laba.

Perusahanan yang bergerak dalam usaha jasa konstuksi, khususnya pembangunan gedung-gedung sekolah dan ruko. Selama ini perusahaan menilai aktiva tetap berdasarkan garga faktur pembelian atas aktiva tersebut, dan nilai tersebut tidak pernah berkurang karena tidak diadakannya penyusutan atas aktiva yang dimiliki. Sehingga nilai buku yang didapat dari pengurangan antara harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan tidak dapat diketahui.
Adanya perlakuan akutansi aktiva tetap yang tidak tepat tersebut akan berpengaruh terhadap nilai dan jumlah aktiva tetap yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan , sehingga mempengaruhi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan maupun kebijaksanaan di masa mendatang. Oleh karena itu mencoba untuk mengemukakan dan merugikan masalah tersebut dan erusaha pula untuk memperbaikinya.
Mengatasi permasalahan yang ada, maka perusahaan perlu melakukan penilaian dan penyusutan atas aktiva tetap yang dimiliki dan dikoreksi terhadap perlakuan akutansi aktiva tetap agar sesuai dengan Standar Akutansi Keuangan (PSAK NO.16 tahun 1994) yang berlaku. Dalam penyajian aktiva tetap di laporkan keuangan seharusnya membebankan biaya deprsesiasi yang dimiliki secara konsisten dari yahun ketahun .Agar nilai buku dari aktiva tetap dapat diketahui diakhir periode dan pengalokasian aktiva tetap tida terlalu besar , serta biaya penyusutan aktiva tetap dibebankan ke rugi laba menjadi ada. Metode depresiasi yang dipergunakan adalah metoda jumlah angka tahun untuk kendaraan dan metode garis lurus untuk gedung dan inventaris kantor. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat dijadikan sumbar informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Penelitian ini penting dilakukan karena dalam penyajian laporan keuangan harus menunjukkan keadaan yang sebenarnyadan akan menjadi sumber informasi bagi para pengguna laporan keuangan resebut untuk mengambil keputusan , khususnya bagi piihak lain yang berkepentingan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan melalui neraca dan mengukur tingkat pendapatan dan kemajuan perusahaan melalui laporan rugi/laba perusahaan.
Mengingat pentingnya Akutansi Aktiva Tetap, maka dalam penilaian dan penyajian tetap harus berpedoman pada suatu aturan yang sudah ditetapkan, yaitu Standard Akutansi Keuangan (PSAK) yang menyatakan bahwa : “Aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan” (IAI, 1994: 16.8.) Selain itu dalam menggunakan metode atau prosedur akuntansi tersebut hendaknya perusahaan meenerapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pihak yang berkepentingan dalam mengadakan analisa perbandingan laporan keuangan suatu periode tertentu dengan periode sebelumnya , agar dapat menggambarkan secarra jelas sifat dan perkembangan perubahab yang dialami perusahaan dari waktu kewakrtu